adf.ly

Selasa, 28 September 2010

Musik Asia dan Mancanegara

BAB I
MUSIK ASIA

A. Musik Cina 
1. Perkembangan Musik
Bangsa Cina memiliki kekayaan budaya musikal yang telah tumbuh dan berkembang sejak dulu. Pada tahun 1999 ditemukan suling ji’ahu. Instrumen musik tertua didunia yang terbuat dari tulang yang dibuat kira-kira pada 7000 Tahun SM. Contoh lainnya adalah sebuah koleksi lonceng, drum, alat musik dawai dari perunggu pada makan bangsawan Yi dari Zeng (Abad SM).
Bangsa Cina mempercayai suatu strategi bahwa bunyi nada yang harmonis merupakan keselarasan alam semesta. Selama lebih 2000 tahun Cina dikuasai oleh pengajaran ahli filsafat confusius yang percaya bahwa musik merupakan gambaran sosial budaya masyarakat dan peribadatan suatu agama yang dianut.
Sekitar abad ke-19 tradisi musik Cina mulai terpengaruh tradisi musik Eropa. Mereka mulai diperkenalkan instrument musik barat, orkes, simponi dan konser opera barat. Berbagai gedung petunjuk mulai tumbuh di Cina, sehingga masuklah bangsa Cina dalam modernisasi musik. Saat ini musik tradisional Cina dimainkan seiring dengan komposisi modern musik kontemporer populer.
2. Ragam Musik
Menurut perkembangannya, musik Cina dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : musik tradisional dan musik modern.
a. Musik tradisional
Musik tradisional Cina secara mayoritas menggunakan bahasa Cina, meliputi nyanyian rakyat, nyanyian bercerita, dan opera. Lebih dari 400 opera lokal dan 300 nyanyian bercerita yang dipengaruhi oleh budaya lokal. Ragam musik tradisional adalah kepahlawanan, cinta, anak-anak dan regilius menjadi bagian dari perkawinan.
b. Musik modern
Pembukaan abad ke-19 musik Eropa mulai masuk didirikan pada tahun 1920 dengan tujuan untuk melestarikan musik Cina, Eropa. Gaya tradisional dan estetika ke dalam harmonis dan ankentrasi.
3. Sistem Nada
Menurut teori musik Cina (kira-kira 2700 SM) satu oktaf dibagi menjadi 12 nada, tetapi dalam permainan musiknya menggunakan 5 nada yang disebut pentatonic (penta = 5, tonik/tone –nada).
4. Instrumen Musik
Instrumen tradisional musik Cina diantaranya ialah :
a. Organ mulut (sheng)
b. Flute (dici, ti tcu, tche)
c. Kecapi berleher luruh (che, p’ip’a, yuch ch’in, dun sang hsien)
d. Silar panjang
e. Perkusi, seperti lonceng (qin), drum (qu), gong (luo) dan bel (chong)

B. Musik Jepang
1. Perkembangan Musik
Musik Jepang pada zaman dahulu sangat terpengaruh perkembangan musik dari daratan Cina dan Semenanjung Korea. Sifat dan tersendiri. Abad ke-8 orkes Gagaku terdiri dari 17 musisi yang bermain intrumen sedangkan instrument perkusi terdiri dari gong kecil (shoko) dan drum besar.
2. Ragam Musik
Musik Jepang dikelompokkan dalam dua kategori yaitu :
a. Musik tradisional
Jepang pada umumnya berbentuk musik festival religius, nyanyian bekerja dan panggung tarian. Tarian rakyat merupakan bagian tuk terpisah dalam musik tradisional.
b. Musik modern
Musik modern Jepang dimulai pada tahun 1867 setelah Mutsuhito Meiji menjadi kaisar Jepang. Eropa adalah Suzuki Shin-Ich, beliau menemukan metode pengajaran biola untuk anak-anak yang diadopsi dari sekolah musik di Amerika Serikat.
3. Instrumen Musik
Instrumen musik Jepang, antara lain :
a. Lute pengiring (heikebiwa)
b. Perkusi (shoko, ko isucumi, o dan taiko)
c. Harmonika mulut (sho)
d. Flute (iyuteki), nokan, shakunachi
e. Kecapi (sha misen, koto, biwa)
f. Aboe (hichitiki)

C. Musik India
1. Perkembangan Musik
Perkembangan musik India dimulai kira-kira semenjak abad ke-2 SM. Bangsa Arya yang bermigrasi ke India mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan musik di India. Musik bangsa India mempunyai musik sendiri yang sangat besar pengaruhnya pada magisi regilius, kesusasteraan, ilmu dan seni lainnya. Musik India adalah suatu mozaik dari gaya yang berbeda dan mencerminkan tingkat sosial yang berbeda. Musik klasik banyak dipertunjukkan di kota-kota untuk perkembangan artistic sedangkan musik rakyat banyak ditampilkan di pedesaan menemani jalan kehidupan dan upacara agrikultur. 
2. Ragam Musik
a. Musik Klasik
Musik klasik India dapat diketahui dari dokumen Natya Shastia. Suatu risalah drama berbahasa Sansekerta yang ditulis kira-kira abad ke-2 SM. Terdapat dua tradisi klasik, yaitu Hindustani di India Utara dan Karnatik di India Selatan. Perbedaan tradisi terjadi mulai abad ke-16 sebagai hasil pengaruh orang Islam di India Selatan.
b. Musik Rakyat dan Populer
Sekitar 75% populasi India hidup di desa. Tradisi tetap bertahan dan banyak orang terbebas dari pengaruh nyanyian moden. Mereka menikmati dan bermain musik dari daftar lagu-lagu yang mandiri. Para wanita digunakan pada acara perkawinan, kelahiran bayi, festival agrikultur dan aktivitas rumah tangga, khusus musisi daerah kebanyakan melaksanakan petunjuk untuk petunjuk agama.
3. Sistem Nada
Semenjak abad ke-19 musik India memiliki susunan tangga nada yang tetap. Dalam satu oktaf telah ditetapkan terbagi menjadi 22 syurti (interval). Deretan nada pokok ada dua, yakni sang grama dan megrama. Masing-masing daratan nada pokok tersebut mempunyai tujuan nada yaitu : sa-ri-gra-ma-pa-a-ni diturunkan dengan berbagai cara.
4. Instrumen Musik
Instrumen musik India terbagi dalam dua kelompok, yaitu instrumen pembawa melodi/lagu utama dan instrumen pengiring. Contoh : instrumen pembawa melodi utama adalah kecap, silar, dan sarod (India utama). Contoh instrumen pengiring adalah tambura (kecapi berleher panjang), mridangam (drum dua sisi), tanjiru (drum bingkai kecil), ghatam (seperti pot-pot dari tanah liat).

D. Musik Arab
1. Perkembangan Musik
Musik tradisi Arab diyakini telah ada sejak awal abad ke-3. budaya musiknya merupakan perpaduan dari tradisi musik dinasti Sassanid di Persia (224-641). Tradisi musik awal kerajaan Bytium (awal abad ke-4 – abad ke-6), dan nyanyian religi dari daerah Semenanjung Arab. Puncak kejayaan pada masa pemerintahan Harun Al-Tasyid (766 – 809) di Bagdad, Irak. Beliau dikenal sebagai pelindung seni musik.
2. Ragam Musik
a. Nyanyian Religi
Menurut sejarah, corak musik Arab erat hubungannya dengan nyanyian ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an. Nyanyian tersebut merupakan isi dari Firman Tuhan yang dilanjutkan dengan hafalan.
Kefasihan berpidato dan menghafal Al-Qur’an sangat diperhatikan dalam budaya Arab dengan berbagai tema seperti keindahan alam, peristiwa politik, pengalaman religius dan cerita tradisi klasik pra-Islam.
b. Musik Rakyat
Banyak musik tradisi rakyat yang dapat ditemukan disepanjang daerah Arab. Musik Negara Arab yang kaya dengan permainan drum menunjukkan hubungan luas dengan pedagang di Afrika. Musik Arabian di Mesir menggambarkan musik Arab yang unik dengan system nada pentalenik dan irama khusus.
c. Nyanyian Populer
Musik Arab popular merupakan perpaduan dari kedua ragam diatas. Drum dan irama musik rakyat menjadi bagian paling pokok dalam petunjuk musik yang sebagian besar dilakukan oleh kaum muda dalam hal lirik lagu. Penyanyi berusaha untuk mempertahankan tradisi mereka sesuai dengan sistem nada pentatonik.
3. Sistem Nada
Musik Arab memiliki ciri khas yang berbeda dari musik lainnya. Musiknya secara umum sangat kaya akan melodi, halus dan kesempatan untuk membuat berbagai variasi. Musiknya sering memakai variasi dan improvisasi dengan darat. Melodi lagu terdiri dari sejumlah nada-nada yang memiliki jarak interval yang sangat kental.
Struktur pola ritme musik Arab cukup komplit, tidak berdasarkan pola irama yang pasif dan kontan seperti musik barat (2/4, ¾, 6/8), atau disebut nonmitris dalam permainan musiknya. Terdapat sekitar 48 pukulan dan secara khas sudah meliputi dum, pola ritme pada baris pertama merupakan penggambaran pola ritme dari baris kedua yang ditulis dengan skala musik.
4. Instrumen Musik
Instrumen musik yang dipukul dalam musik Arab diantaranya :
a. Ud dan lute, sebuah prololipe dari kecapi Eropa
b. Nay sejenis plute
c. Perkusi (ketthe drum, frame dram, dan drum berbentuk jam pasir)
d. Rababah/rebab, sebuah prolotipe dari biola Eropa
e. Mismar, instrumen musik Lebanon
f. Santur, sejenis gitar

BAB II
KARYA TARI MANCANEGARA

A. Membuat Karya Tari
1. Membuat Bentuk Rancangan Karya Tari
Sebelum merangkai ragam gerak tari menjadi satu tarian tentukan lebih dahulu ide, jumlah penari, lamanya menari, iringan tari, ruang menari, dan tata rias dan busananya. Buatlah catatan kecil untuk masing-masing penari tentang ragam gerak yang ditarikan dengan komposisi yang ada, sehingga masing-masing individu dapat menghafal gerakannya untuk mempermudah kerjanya sebuah tari.
Petunjuk membuat rancangan karya tari, yaitu :
• Ide adalah gagasan/pemikiran dasar untuk menentukan tindakan ide menjadi tema yang menjadi landasan untuk menyusun ragam gerak tari sehingga dapat menyusun rencana-rencana selanjutnya.
• Judul adalah buah dari gagasan tema yang direncanakan sehingga dapat menceritakan isi didalamnya, dengan dibuat nama tarian.
• Bentuk penyajian adalah hasil proses garapan rangkaian gerak yang dilakukan secara individu, berpasangan, atau kelompok.
• Musik pengiring adalah serangkaian bunyi-bunyian yang dihasilkan dari alat musik (eksternal) atau olah tubuh manusia (internal) yang dipakai sebagai pengiring, pemertegas, dan pendukung suasana tarian.
• Waktu adalah ukuran lama berlangsungnya peragaan gerak, mengubah penampilan.
• Tempat adalah batasan area untuk melakukan olah seni. 
2. Aspek Pendukung Garapan Berdasarkan Latar Belakang Budaya
Aspek-aspek yang dibutuhkan dalam menyusun karya tari dipengaruhi oleh latar belakang budaya daerah setempat. Aspek tersebut dapat menjadi landasan untuk mengembangkan gerak yang akan dirangkai, iringan yang akan dipergunakan, komposisi, dan tata riasnya.

B. Memperagakan Karya Tari
Penjiwaan dalam memperagakan gerakan tari sangat berbeda dengan penjiwaan melalui ekspresi muka. Gerakan memiliki kekuatan untuk mempertegas ekspresi muka, jadi gerakan harus sesuai dengan tema tari sehingga lebih bermakna.
Karya tari yang ditarikan secara berpasang-pasangan atau kelompok lebih sulit penjiwaannya dibandingkan jika menari sendiri, karena dalam menari kelompok dibutuhkan kerja sama untuk saling merespon, mengisi atau melengkapi gerak dan membuat komposisi-komposisi yang menarik.
a. Ekspresi gerak sesuai dengan pola konsep garapan
Gerak-gerak yang dirangkai berdasarkan konsep garapan atau ide dapat dikembangkan sesuai dengan jumlah penari sehingga respons masing-masing penari dapat diekspresikan secara jelas. Penari tidak semuanya berdiri, duduk diam, atau bergerak, tetapi dapat dikembangkan menjadi sebagian duduk, sebagian berdiri, sebagian diam, sebagian bergerak, atau bergerak berkesinambungan.
b. Komposisi tari sederhana sesuai dengan iringan dan konsep pola garapan
Peragaan gerak tari akan menjadi lebih menarik apabila diiringi dengan music tari dan ditarikan dengan komposisi yang bervariatif. Oleh karena itu, penguasaan tempat pentas perlu sekali dipelajari oleh peñata tari dan penari sebab ada titik-titik tempat yang menguntungkan dan mematikan dilihat dari jarak penonton.
Klimaks akhir dari pertunjukan biasanya dilakukan dititik tengah panggung. Titik pojok belakang biasanya dipergunakan untuk adegan yang menjadi langkah awal untuk memulai permasalahan sedangkan bagian depan menjadi tempat yang sangat komunikatif antara penari dan penonton.

C. Pergelaran Karya Seni Tari
Hal yang perlu dipersiapkan dalam menyajikan/mempergelarkan karya seni tari adalah :
a. Hasil karya tari yang sudah jadi baik tari individu/kelompok
b. Deskripsi tari penjelasan urutan rangkaian gerak tari, komposisi tari, dan penggunaan hitungan/syair lagu.
c. Lembar penilaian.
d. Merencanakan, mempersiapkan, dan mempergelarkan karya tari
Sebelum mengadakan pergelaran tari dengan pementasan terlebih dahulu rencanakan bentuk tarian, jumlah penari, judul tari (tema), susunan rangkaian gerak, irama music pengiring, komposisi yang variatif dan bentuk tata hias dan busananya.
1. Mengkritisi karya tari
Dengan membuat catatan deskripsi tari secara sederhana dapat mengevaluasi gerai yang sudah dirangkai menjadi sebuah tarian yang diiringi dengan musik pengiring tari dan disertai keterangan gerak, komposisi, dan perpindahannya.
Apresiasi adalah kegiatan pemberian penilaian pementasan baik berupa penghargaan, pujian, tepuk tangan, atau ikut berpartisipasi pergelaran/pementasan.
Ide merupakan gerak bermakna (gerakan nelayan, petani, buruh, pedagang, bentuk permainan). Penilaian juga dapat diberikan dengan menggunakan bagan penilaian tertulis seperti dibawah ini. Pengamat/penonton hanya perlu mengisi sesuai pendapatnya masing-masing.
2. Menyelenggarakan pergelaran
Pergelaran adalah mempertunjukkan atau mempertontonkan hasil karya seni baik ditempat tertutup atau tempat terbuka.
a. Pergelaran di tempat tertutup
Menyelenggarakan pergelaran di tempat tertutup sangat dibatasi oleh ruang dan jumlah penontonnya terbatas, tetapi jalannya pergelaran dapat lebih terfokus.
b. Pergelaran di tempat terbuka
Menyelenggarakan pergelaran di tempat terbuka sangat mengasyikkan karena ditonton banyak orang dari berbagai arah sudut pandang, tetapi pergelaran menjadi tidak terfokus karena terdapat banyak gangguan suara (dari penonton, deru kendaraan, suara angin), sehingga iringan musik kurang jelas terdengar.

BAB IV
TEATER MANCANEGARA


Seni drama merupakan seni yang unik, karena melibatkan bidang seni yang lain. Mereka berkumpul, bekerja, dan bersama-sama berekspresi melalui pertunjukan drama.
Seni drama adalah seni yang paling dekat dengan kehidupan kita. Drama adalah potret kehidupan manusia; suka duka, pahit manis, dan hitam putih kehidupan.
A. Drama/Teater di Indonesia
Teater di Indonesia secara umum terbagi menjadi dua bagian, teater tradisional dan teater modern. Teater tradisional tidak mengenal naskah tertulis, ceritanya hanya disampaikan oleh sutradara sesaat menjelang pementasan.
Teater modern merupakan teater Indonesia yang sudah mendapat pengaruh dari teater barat. Naskah tersebut bias berupa naskah terjemahan dari barat atau naskah ciptaan sendiri. Drama/teater modern baik di Indonesia maupun di Mancanegara merupakan ekspresi seni yang semarak yang mendapat dukungan kuat dari pada pendukungnya baik berupa sanggar-sanggar di luar sekolah maupun teater sekolah yang berupa ekstrakurikuler. Teater modern sangat memperhitungkan area tempat main, dekor, tata cahaya, tata busana, tata rias dan tata suara
Contoh-contoh kelompok teater modern di Indonesia adalah Bengkel Teater (W.S Rendra), Teater Popular (Teguh Karya), Teater Sar (Budi Sotong), Teater Kubur (Dindon W.S.), Teater Koma (N. Rian Tiarno), Teater Mandiri (Putu Wijaya) dan lain-lain.

B. Drama/Teater Mancanegara
Di zaman Yunani purba (100 SM-300 SM) teater berkembang dengan bagus sekali dan banyak melahirkan karya besar. Sesudah Roma jatuh, mulailah abad pertengahan (abad kegelapan). Pada masa ini seni teater pun mengalami kemunduran.
Seni teater bangkit lagi setelah zaman Renaisans (sekitar tahun 1500M-1700M). Mimpi ditengah malam musim panas dan sebagainya. Pada masa ini naskah-naskah drama berbentuk puitis dengan dialog panjang-panjang. Pada era modern, perkembangan teater terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Tokoh teater Jerman adalah : Bertorld Brecht (three penny opera, mother courage, the good woman of setzuan).

1. Cina
Salah satu bentuk drama yang terkenal dari Cina adalah Opera Peking. Drama baru ini menggabungkan beberapa gaya pertunjukan, seperti lagu-lagu rakyat sekitar, dialek lokal, opera tepuk (pemusiknya membuat ritme dengan memukul 2 batang kayu) dan sejenis musik yagn disebut Pihuang.
Naskah opera peking biasanya merupakan revisi dari drama zaju atau kungu. Aktor opera peking paling terkenal pada abad-20 adalah Mei Lanfang. Seorang spesialis peran wanita yang memperkenalkan opera peking pada dunia barat di tahun 1930-an.
Panggung opera ini sederhana, para ksatria menggunakan jubah satin dengan bordiran dan 4 bendera segitiga dipunggungnya. Pemain jing mengecet wajah mereka dengan aneka warna atau pola abstrak hitam putih yang menggambarkan karakter tertentu.
2. Jepang
Noh dan Kabuki adalah dua jenis drama tradisional Jepang yang paling terkenal. Konsep estetika utama Noh terdiri dari Yugen (gelap, misterius, kesedihan yang indah). Drama noh yang tersisa ada sekitar 250, sebagian besar merupakan drama yang ditulis setelah Zoemi meninggal.
Panggung noh merupakan panggung kayu persegi yang beratap dengan sebuah jembatan masuk. Para aktor melakukan pantonim, tarian dan puisi. Beberapa diantara mereka menggunakan topeng kecil yang elegan.
Kabuki lahir pada zaman ketika Jepang menutup dirinya terhadap dunia luar (awal abad-17). Ia membawakan tarian dan satir sensual yang disebut kabuki (kesejajaran yang berbahaya).
Pertunjukan kabuki bisa berlangsung sehari karena terdiri dari episode yang sangat banyak, menampilkan adegan tari dan perkelahian yang spektakuler, pegantian kostum yang cepat. Para pemain wanita dilarang naik panggung sejak 1629 karena alasan penampilan mereka mengundang pikiran kotor, menggantikannya juga dilarang pada 1652.
3. Thailand
Pada masa lalu di Kerajaan Thailand para raja, anggota kerajaan, dan bangsawan memiliki kelompok penghibur tersendiri. Sebagian pemain teater ini menggunakan topeng. Sendratari Thailand ini dikenal dengan nama Khan.
Karakter yang paling terkenal adalah tutsakan (rahwana). Setiap langkah memiliki arti dan diiringi oleh musik, narasi, dan lagu yang sesuai. Gerakannya dilatih berulang-ulang hingga benar-benar mendarah daging.
4. India
Drama tradisi India juga dibedakan menjadi dua jenis. Drama atau teater Sansekerta merupakan jenis drama klasik yang besar dilingkungan bangsawan. Teater modern pun bermunculan sebagai perkembangan bentuk-bentuk drama berikut ini :
- Svang
Svang adalah bentuk teater India Utara yang menitikberatkan pada nyanyian.
- Khayal
Khayal merupakan kombinasi dari lagu, tari dan drama. Diperkirakan mulai dipentaskan pada awal abad ke-18.
- Bhaval
Bhavai adalah teater rakyat Gujarat yang berasal dari abad ke-19. Bhavai merupakan drama keliling yang terdiri dari serangkaian drama dengan panjang dan tema yang bervariasi, yang ditampilkan melalui akting, tarian dan nyanyian.
- Jatra
Jatra berasal dari Bengal yang juga ditampilkan dalam bihai dan orrisa. Jatra merupakan pertunjukan ditempat terbuka dengan alat musik utama khol, drum bersuara rendah yang dikhususkan bagi pertunjukan ditempat terbuka. Jatra digambarkan sebagai “operasi suci”. Secara tradisional semua perannya dimainkan oleh laki-laki namun kini wanita mulai dilibatkan.
- Tamasha
Tamsaha adalah bentuk utama dari teater maharadhtra yang dimulai sejak abad ke-16. Goyangan ini masih dipertahankan hingga kini namun telah dimotivasikan.
- Burrabatha
Burrabatha berasal dari anthrax Pradesh. “katha” berarti cerita dan “burra” berarti instrumen gesek yang berleher panjang dan berkepala labu yang dipakai oleh pemimpin teater untuk mengiringi nyanyian dan tariannya.
- Veethi Nakata
Veethi nakata yang berarti “drama jalanan” sangat popular di Andra Pradesh, ini adalah pertunjukan ditempat terbuka yang bermula pada abad ke-12 dan seiring waktu dipengaruhi oleh Vira Savite. Cerita dari legenda Dewa Siwa dan cerita Puranik dikembangkan.
5. Eropa 
Selain bentuk drama kuno dari Yunani, pertunjukan drama yang terkenal di Eropa adalah Epora. Epora merupakan jenis drama klasik yang merupakan pertunjukan teater yang diiringi musik.
Penyanyi Epora diiringi oleh orchestra. Biasanya musik pertama yang dimainkan adalah overture (musik penghantar) yang terdiri dari beberapa dari potongan lagu yang ada dalam pertunjukan. Penyanyi solo memainkan peran utama pada saat klimaks. Para penyanyi akan mengekspresikan perasaannya dalam lagu-lagu sendu.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan 
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karya seni tari setiap negara baik di kawasan Asia maupun kawasan Eropa memiliki keunikan tersendiri. Hal ini disebabkan oleh bebarapa aspek yang dibutuhkan dalam menyusun karya tari dipengaruhi oleh latar belakang budaya daerah setempat. Aspek tersebut dapat menjadi landasan untuk mengembangkan gerak yang akan dirangkai, iringan yang akan dipergunakan, komposisi, dan tata riasnya.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan :
1. Sebaiknya kita harus selalu melestarikan karya seni tari tradisional di negara kita agar tidak terpengaruh oleh karya seni tari budaya luar, salah satunya dengan cara terus mengembangkan karya seni tradisional dan terus mempelajarinya sampai ke anak cucu kita nantinya.


sumber :http://safarila.blogspot.com/2009/12/musik-asia-dan-mancanegara.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar